Label

Minggu, 26 Februari 2012

PENERIMAAN SISWA BARU TAHUN PELAJARAN 2012-2013 di SMA Negeri 1 Indralaya Utara

1. Pendaftaran Online dimulai 19 Februari – 2 Maret 2012 di alamat Web : www.psb.sman1ultra.sch.id
2. Verifikasi pendaftaran/penyerahan berkas pendaftaran 20 Februari – 3 Maret 2012
Nah ini ni syarat-syaratnya :
a. Fotocopy Raport (legalisir) dari Kelas VII s.d kelas IX smt ganjil
b. Mengisi Formulir Pendaftaran
c. Rata-rata Raport mata pelajaran (B. Indonesia, B. Inggris, MTK, IPA, IPS)dari smt I s.d V minimal 71
d. Pasfoto 3x4 cm = 4 Lembar
e. Map Snellercutter (merah untuk laki-laki & biru perempuan)
f. Berumur Max 16 tahun TMT 16 Juli 2012
g. MAP Gobi 1 Buah
4. Jadwal Seleseksi TES Tertulis : 7 Maret 2012

Jumat, 06 Januari 2012

Kuliner Medan - Ucok Durian


Wisata Kuliner Indonesia #185
UCOK DURIAN
Jl Iskandar Muda No 75 Medan
Telp: 0819859540 / 081375061919


"Kalo ke Medan harus coba duriannya..." Begitu kata orang ketika tahu saya akan berangkat ke ibukota provinsi Sumatera Utara ini. So.. begitu beres bersantap di Wajir Seafood, saya langsung dibawa untuk menikmati "hidangan pencuci mulut" di salah satu penjaja durian ternama di Kota Medan, Ucok Durian. Saat itu waktu sudah menunjukkan lewat jam 9 malam tapi ternyata parkiran di sekitar Ucok Durian masih sangat ramai. Banyak sekali para penikmat durian yang tengah menikmati lezatnya buah eksotis ini disini. Kami pun langsung mencari meja dan meminta beberapa buah durian untuk disantap di tempat. Tak berapa lama datang durian ukuran sedang ke meja kami, langsung dibelah di depan kami. Dan emang topppp, daging durian yang lembut, tebal dan legit menjadi keunggulan durian medan ini. Aromanya juara...



Untuk menikmati durian di Ucok Durian ini memang kita tidak perlu repot-repot memilih, cukup duduk manis dan durian akan dibawakan ke meja kita. Kalo busuk? Minta ganti! Tanpa perlu menambah biaya :) Harga durian disini katanya berkisar antara 20-40 ribu tergantung ukuran. Yang saya makan harganya Rp.25 ribu, bisa untuk dimakan berdua. Relatif murah untuk ukuran Pulau Jawa, tapi katanya di Medan ini tergolong relatif mahal loh...

Ucok Durian memang hanya buka malam hari, karena mengambil tempat di pelataran parkir kawasan ruko/perkantoran. Melihat ramainya pengunjung, ratusan buah durian saya yakin ludes tiap malamnya. Bahkan bukan tidak mungkin kisarannya bisa sampe ribuan. Dan kita juga bisa membawa durian ini untuk oleh-oleh, mereka mempunyai trik khusus untuk pengemasannya sehingga aman untuk dibawa masuk pesawat. Selain di Jl Iskandar Muda ini, Ucok Durian juga membuka cabang baru di Jl KH Wahid Hasyim, Medan. Jadi kalo ke Medan, jangan lupa kuliner durian :)

Kuliner Bandung

Kuliner Bandung - Yamin dan Mie Ayam WALE



Wisata Kuliner Indonesia #186
WALE
Jl. Kupa No. 6 Rancakendal - Bandung
Telp 022-2501396


Pernah menikmati semangkuk Mie Ayam Baso ditemani kesejukan khas kawasan Bandung Utara? Coba deh meluncur ke WALE. Saya coba pesan Mie Ayam Jamur Special. Ini ayamnya beda banget dengan mie ayam biasa, potongannya besar-besar dengan aroma manis gurih yang meresap ke dalam. Tidak pula terlalu basah, ditimpali dengan jamur yang juga yummiii. Disajikan dengan semangkuk bakso + baso tahu dan siomay yang rasanya juga juara. Mie Ayam Jamur Special ini harganya Rp.19.000,-, salah satu mie ayam di Bandung yang direkomendasikan.


Yang banyak juga dipesan orang kalo ke Wale ini adalah Yamin Manis Special. Yamin Manis dengan bumbu yang merata dengan taburan bawang daun seledri dan juga suwiran ayam. Baso, Baso Tahu dan Siomay yang lezat dalam kuah baso yang segar menjadi teman Mie Yamin yang sempurna. Harga: Rp. 17.000,-


Minumnya biar seger kayaknya Juice Strawberry jadi pilihan yang asyik deh. Lokasi Wale yang di Bandung Utara yang relatif tidak terlalu jauh dengan Lembang, sentra perkebunan strawberry di Bandung, membuat saya yakin dengan kesegaran buah strawberry yang dijadikan bahan baku Juice Strawberry ini. Sluruuupp... Harga: Rp. 10.000,-



WALE, sebenernya singkatan dari Warung Lela, berada di sekitar perumahan di daerah Ranca Kendal, Dago, Bandung Utara, sehingga kesejukan udara di resto ini tidak diragukan. Ada dua rumah berseberangan yang digunakan sebagai resto ini, yang satu cukup luas dengan banyak meja panjang, sedangkan satu lagi lebih "rumah" dengan meja-meja kecil, pelataran yang asri dan view lembah dago (walau banyak ketutup pohon :P)
Menu andalannya memang Yamin dan Mie Ayam tapi kita juga bisa menikmati Nasi Tim, Nasi Lidah dan Sop Buntut. Salut dengan penjagaan kualitas rasa dari Wale ini, sejak jaman saya kuliah, rasanya gak berbeda. Plus dengan suasana cozy yang dihadirkan, tidak heran bila Wale ini selalu dipenuhi pengunjung, walau lokasinya cukup sulit dijangkau. Tapi, buat para pemburu kuliner Bandung, tempat ini salah satu yang saya rekomendasikan.

Bandung memang surga bagi pecinta Mie Baso. Buat yang mau menikmati Mie Baso di Bandung, ada beberapa tempat yang perlu dikunjungi seperti: Mie Bakso AkungBakso Rudal AnggrekBakso JaiMie Ayam Sakinah dan masih banyak lainnya. Ngebakso yuuukkk....


Sejarah Musik Pop Indonesia : Koes Ploes


Perjalanan karir

Kelompok ini dibentuk pada tahun 1969, sebagai kelanjutan dari kelompok “Koes Bersaudara”. Koes Bersaudara menjadi pelopor musik pop dan rock ‘n roll, bahkan pernah dipenjara karena musiknya yang dianggap mewakili aliran politik kapitalis. Di saat itu sedang garang-garangnya gerakan anti kapitalis di Indonesia.
Era Orde Lama

Pada Kamis 1 Juli 1965, sepasukan tentara dari Komando Operasi Tertinggi (KOTI) menangkap kakak beradik Tony, Yon, dan Yok Koeswoyo dan mengurung mereka di LP Glodok, kemudian Nomo Koeswoyo atas kesadaran sendiri, datang menyusul. Adik Alm Tony Koeswoyo itu rupanya memilih “mangan ora mangan kumpul” ketimbang berpisah dari saudara-saudara tercinta. Adapun kesalahan mereka adalah karena selalu memainkan lagu – lagu The Beatles yang dianggap meracuni jiwa generasi muda saat itu. Sebuah tuduhan tanpa dasar hukum dan cenderung mengada ada, mereka dianggap memainkan musik “ngak ngek ngok” istilah Pemerintahan berkuasa saat itu, musik yg cenderung imperialisme pro barat. Dari penjara justru menghasilkan lagu-lagu yang sampai saat sekarang tetap menggetarkan, “Didalam Bui”, “jadikan aku dombamu”, “to the so called the guilties”, dan “balada kamar 15″. 29 September 1965, sehari sebelum meletus G 30 S-PKI, mereka dibebaskan tanpa alasan yang jelas.

Dari Koes Bersaudara menjadi Koes Plus

Dari kelompok Koes Bersaudara ini lahir lagu-lagu yang sangat populer seperti “Bis Sekolah”,“ Di Dalam Bui”, “Telaga Sunyi”, “Laguku Sendiri” dan masih banyak lagi. Satu anggota Koes Bersaudara, Nomo Koeswoyo keluar dan digantikan Murry sebagai drummer. Walaupun penggantian ini awalnya menimbulkan masalah dalam diri salah satu personalnya yakni Yok yang keberatan dengan orang luar. Nama Bersaudara seterusnya diganti dengan Plus, artinya plus orang luar: Murry.

Sebenarnya lagu-lagu Koes Bersaudara lebih bagus dari segi harmonisasi ( seperti lagu “Telaga Sunyi”, “Dewi Rindu” atau “Bis Sekolah”) dibanding lagu-lagu Koes Plus. Saat itu Nomo, selain bermusik juga mempunya pekerjaan sampingan. Sementara Tonny menghendaki totalitas dalam bermusik yang membuat Nomo harus memilih. Akhirnya Koes Bersaudara harus berubah. Kelompok Koes Plus dimotori oleh almarhum Tonny Koeswoyo (anggota tertua dari keluarga Koeswoyo). Koes Plus dan Koes Bersaudara harus dicatat sebagai pelopor musik pop di Indonesia. Sulit dibayangkan sejarah musik pop kita tanpa kehadiran Koes Bersaudara dan Koes Plus.

Tradisi membawakan lagu ciptaan sendiri adalah tradisi yang diciptakan Koes Bersaudara. Kemudian tradisi ini dilanjutkan Koes Plus dengan album serial volume 1, 2 dan seterusnya. Begitu dibentuk, Koes Plus tidak langsung mendapat simpati dari pecinta musik Indonesia. Piringan hitam album pertamanya sempat ditolak beberapa toko kaset. Mereka bahkan mentertawakan lagu “Kelelawar” yang sebenarnya asyik itu.

Kemudian Murry sempat ngambek dan pergi ke Jember sambil membagi-bagikan piringan hitam albumnya secara gratis pada teman-temannya. Dia bekerja di pabrik gula sekalian main band bersama Gombloh lewat group Lemon Trees. Tonny yang kemudian menyusul Murry untuk diajak kembali ke Jakarta. Baru setelah lagu “Kelelawar” diputar di RRI orang lalu mencari-cari album pertama Koes Plus. Beberapa waktu kemudian lewat lagu-lagunya “Derita”, “Kembali ke Jakarta”, “Malam Ini”, “Bunga di Tepi Jalan” hingga lagu “Cinta Buta”, Koes Plus mendominasi musik Indonesia waktu itu.

Kiblat Musik Pop Indonesia

Dengan adanya tuntutan dari produser perusahaan rekaman maka group-group lain yang “seangkatan” seperti Favourites, Panbers, Mercy’s, D’Lloyd menjadikan Koes Plus sebagai “kiblat”, sehingga group-group ini selalu meniru apa yang dilakukan Koes Plus, pembuatan album di luar pop Indonesia, seperti pop melayu dan pop jawa menjadi trend group-group lain setelah Koes Plus mengawalinya.

“Seandainya kelompok ini lahir di Inggris atau AS bukan tidak mungkin akan menggeser popularitas Beatles”

“Lagu Nusantara I” (Volume 5), “Oh Kasihku” (Volume 6), “Mari-Mari” (Volume 7), “Diana” dan “Kolam Susu” ( Volume 8) merajai musik pop waktu itu. Puncak kejayaan Koes Plus terjadi ketika mereka mengeluarkan album Volume 9 dengan lagu yang sangat terkenal “Muda-Mudi” (yang diciptakan Koeswoyo, bapak dari Tonny, Yon dan Yok). Disusul lagu “Bujangan” dan “Kapan-Kapan” dari volume 10. Masih berlanjut dengan lagu “Nusantara V” dari album Volume 11 dan “Cinta Buta” dari album Volume 12.

Bersamaan dengan itu Koes Plus juga mengeluarkan album pop Jawa dengan lagu yang dikenal dari tukang becak, ibu-ibu rumah tangga, hinga anak-anak muda, yaitu “Tul Jaenak” dan “Ojo Nelongso”. Belum lagi lagu mereka yang berirama melayu seperti “Mengapa”, “Cinta Mulia” dan lagu keroncongnya yang berjudul “Penyanyi Tua”. Sayang sekali di setiap album yang mereka keluarkan tidak ada dokumentasi bulan dan tahun, sehingga susah melacak album tertentu dikeluarkan tahun berapa. Bahkan tidak ada juga kata-kata pengantar lainnya. Album mereka baru direkam secara teratur mulai volume VIII setelah ditandatangani kontrak dengan Remaco. Sebelumnya perusahaan yang merekam album-album mereka adalah “Dimita”.

Pada tahun 1972-1976 udara Indonesia benar-benar dipenuhi oleh lagu-lagu Koes Plus. Baik radio atau orang pesta selalu mengumandangkan lagu Koes Plus. Barangkali tidak ada orang-orang Indonesia yang waktu itu masih berusia remaja yang tidak mengenal Koes Plus. Kapan Koes Plus mengeluarkan album baru selalu ditunggu-tunggu pecinta Koes Plus dan masyarakat umum.

Tahun 1972 Koes Plus sempat menjadi band terbaik dalam Jambore Band di Senayan. Semua peserta menyanyikan lagu Barat berbahasa Inggris. Hanya Koes Plus yang berani tampil beda dengan menyanyikan lagu “Derita” dan “Manis dan Sayang”.

Rekor Album

Dari informasi yang dikirim seorang penggemar Koes Plus, ternyata prestasi Koes Plus memang luar biasa. Pada tahun 1974 Koes Plus mengeluarkan 22 album, yaitu terdiri dari album lagu-lagu baru dan album-album “the best” termasuk album-album instrumentalia, yang dibuat dari instrument asli Koes Plus atau rekaman “master” yang kemudian diisi oleh permainan saxophone Albert Sumlang, seorang pemain dari group the Mercy’s. Jadi rata-rata mereka mengeluarkan 2 album dalam satu bulan. Tahun 1975 ada 6 album. Kemudian tahun 1976 mereka mengeluarkan 10 album. Mungkin rekor ini pantas dicatat di dalam Guinness Book of Record. Dan hebatnya, lagu-lagu mereka bukan lagu ‘asal jadi’, tetapi memang hampir semua enak didengar. Bukti ini merupakan jawaban yang mujarab karena banyak yang mengkritik lagu-lagu Koes Plus cuma mengandalkan “tiga jurus”: kunci C-F-G.

Karena banyak jasanya dalam pengembangan musik, masyarakat memberikan tanda penghargaan terhadap prestasinya menjadi kelompok legendaris dengan diberikannya tanda penghargaan melalui “Legend Basf Award, tahun 1992.Prestasi yang dimiliki disamping masa pengabdiannya dibidang seni cukup lama, produk hasil ciptaan lagunya pun juga memadai karena sejak tahun 1960 sampai sekarang berhasil menciptakan 953 lagu yang terhimpun dalam 89 album. Prestasi hasil ciptaan lagu untuk periode kelompok Koes Bersaudara sebanyak 203 lagu (dalam 17 album),sedang untuk periode kelompok Koes Plus sebanyak 750 lagu dalam 72 album (Kompas,13 September 2001).

Salah satu anggota Koes Plus mengatakan bahwa mereka dibayar sangat mahal pada masa jayanya. Yon mengungkapkan bahwa pada tahun 1975 mereka manggung di Semarang. “Waktu itu pada tahun 1975, kami telah dibayar Rp 3 juta saat pentas di Semarang,” kenang dia. Padahal, saat itu harga sebuah mobil Corona tahun 1975 kira-kira Rp 3,750 juta. Bila dikurs saat ini bayaran tersebut kurang lebih sama dengan Rp 150 juta.(Suara Merdeka, 4 Mei 2001)

Waktu itu, Rp 3,5 juta sangat tinggi, mengingat mobil sedan baru Rp 3 juta. Jika dikurskan dengan nilai uang sekarang, jumlah itu sama dengan Rp 200 juta sampai Rp 300 juta. Jumlah penonton melimpah ruah tidak seperti sekarang, kenang Yon. (Suara Merdeka, 23 Oktober 2001).

Setelah itu popularitas Koes Plus mulai redup. Mungkin karena generasi sudah berganti dan selera musiknya berubah. Koes Plus vakum sementara dan Nomo masuk lagi menggantikan Murry, sekitar akhir 1976-an. Koes Bersaudara terbentuk lagi dan langsung ngetop dengan lagunya “Kembali” yang keluar tahun 1977. Murry bersama groupnya Murry’s Group juga cukup menggebrak dengan lagunya “Mamiku-papiku”. Tidak bertahan lama tahun 1978 kembali terbentuk Koes Plus. Lagu barunya, “Pilih Satu” juga langsung populer. Setelah itu keluar lagu “Cinta”, dengan aransemen orchestra, yang benar-benar berbeda dengan lagu Koes Plus yang lain. Kemudian populer juga album melayu mereka yang memuat lagu “Cubit-Cubitan” dan “Panah Asmara”. Tetapi Koes Plus generasi ini tidak lagi sepopuler sebelumnya. Walaupun, kalau disimak lagu-lagu yang lahir setelah 1978, masih banyak lagu mereka yang bagus.

Nasib Koes Plus kini sangat tragis. Seperti kata Yon suatu ketika bahwa Koes Plus hanya besar namanya tetapi tidak punya apa-apa. Ucapan ini memang pas untuk mewakili keadaan personel Koes Plus. Mereka tidak mendapatkan uang dari hasil penjualan kaset yang berisi lagu-lagu lama mereka. Tidak seperti para penyanyi/pemusik masa kini yang gaya hidupnya “wah” karena dari segi finansial pendapatannya sebagai penyanyi/pemusik cukup terjamin. Begitu juga bekas group-group tersohor seperti Beatles, atau Led Zeppelin, mereka hidup dengan enak hanya dari royalti kaset/VCD/CD/DVD yang mereka hasilkan. Sampai anak-anak dan istri mereka pun menikmati kelimpahan finansial ini. Koes Plus hanya dibayar sekali untuk setiap album yang dihasilkan. Tidak ada royalti, tidak ada tambahan fee untuk setiap CD/kaset yang terjual.

Mari Bicara Sejarah KERONCONG


Banyak pendapat yang menyatakan bahwa musik keroncong itu adalah musik yang dibawa oleh pelaut Portugis. Tetapi ada beberapa pendapat yang berbeda mengenai hal ini, misalnya seperti yang dinyatakan oleh Andjar Any.

Pada tahun 1969, Andjar Anny (tokoh musik, pengarang lagu, penulis) bertemu dengan Antonio Plato da Franca (konsul Portugal). Pada saat itu Andjar Any bertanya kepada sang konsul – apakah di Portugal ada musik keroncong, atau musik sejenis yang melahirkan musik keroncong? - Dan jawaban sang konsul adalah – tidak ada. Jangankan lagi yang berbentuk keroncong, yang diperkirakan mirip keroncong saja tidak ada.-

Maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa musik keroncong itu bukan musik import, paling tidak merupakan musik adaptasi nenek moyang kita terhadap musik yang datang dari luar. Kalaupun asing, yang asing adalah alat-alatnya saja. Bentuknya merupakan hasil karya nenek moyang kita. Bahkan perihal alat musik yang digunakannya bukan hanya seperti yang kita kenal sekarang, tetapi hal ini merupakan proses evolusi yang sangat panjang. (Andjar Any, Musik Keroncong Musik Nusantara, 1983)

Sebelum muncul lagu keroncong bahkan sebelum alat musik khas keroncong, yaitu ukulele, kata keroncong sebenarnya sudah ada, antara lain muncul dalam beberapa hal tersebut di bawah ini:

Wanita Indonesia kerap menggunakan perhiasan emas ataupun perak. Salah satu diantaranya adalah gelang yang disebut gelang keroncong, yaitu gelang yang terbuat dari emas atau perak terdiri dari 10 sampai 15 gelang tipis. Apabila pemakainya berjalan sambil melenggangkan tangannya maka akan terdengar bunyi seperti alat musik yang sekarang disebut keroncong.
Ada wayang orang, terdapat juga kata keroncong, yaitu untuk menamakan gelang yang dipakai oleh tokoh-tokoh wayang, baik oleh pria maupun wanita.

Dari sini menunjukkan bahwa kata keroncong telah lama dikenal oleh bangsa Indonesia sebelum munculnya alat musik atau lagu keroncong. (Achmad, Kriteria Musik Keroncong, 1983)

Sedangkan alat musik itu sendiri diperkirakan datangnya dari kepulauan Hawai kurang lebih pada abad ke 16. Sehingga sampai kepada lagu yang diiringi alat musik tersebut, maka lagu itupun dinamakan lagu keroncong. Demikianlah musik keroncong ini berkembang dari abad ke abad dan diterima sebagai musik Indonesia.

Dalam sejarah, alat musik ukulele ini dibawa oleh armada Portugis (1512) pimpinan Alfonso d’Alburqueque ke kepulauan Maluku. Bunyi alat musik dan nyanyian para pelaut ini dirasa aneh oleh para pribumi, karena mereka terbiasa dengan bunyi pentatonic. Mereka berusaha untuk menirukannya, tetapi terbentur suatu kenyataan bahwa cengkok serta gaya musik tradisional sangat mempengaruhi penyajian musik para pribumi itu. Inilah yang kemudian menjadi embrio musik keroncong.

Bagi bangsa Indonesia, nama itu ada maksud dan ada tujuannya. Alat musik gong disebut sebagai gong karena kalau dipukul menghasilkan bunyi “gooooooong”. Dinamakan kenong, karena kalau dipukul akan berbunyi “nooong”, atau kethuk yang jika dipukul akan berbunyi “thuk”. Nah untuk keroncong sendiri karena ada alat musik ukulele/ cuk/ krung yang kalau di bunyikan akan menghasilkan bunyi “crung”.

Lalu apakah keroncong itu? Paling tidak ada tiga hal yang berkaitan dengan keroncong, yaitu:

1. Alat musik yang bernama keroncong, yaitu ukulele/ cuk/ krung,

2. Lagu keroncong, yaitu jenis lagu yang mempunyai batasan-batasan tertentu. Salah satu contoh adalah batasan birama (baar) berjumlah 28, dengan kord yang sama meskipun berlainan lagunya. Lagu ini terbagi menjadi 3 bagian. Bagian A terdiri dari 7 birama, kemudian interlude 3 birama, disusul bagian B yang terdiri dari 10 birama, dan bagian C yang terdiri dari 8 birama.

3. Irama keroncong, yaitu sebuah irama yang mempunyai suara khas pada rythme, hasil dari petikan ukulele ditambah suara kendang dan petikan cello.

Pada mulanya irama keroncong hanya untuk mengiringi lagu keroncong, tetapi pada perkembangannya juga untuk mengiringi lagu langgam, stambul dan lagu jenis yang lain, misalnya campur sari. Pada mulanya musik keroncong bercirikan alat musik kerroncong/ ukulele, tetapi pada perkembangannya alat musik ini tidak harus ada.

B. Bentuk Lagu dan Penggolongan Musik Keroncong
Meskipun semua lagu dapat diiringi dengan irama keroncong, tetapi secara spesifik ada beberapa jenis lagu yang sangat erat dengan irama keroncong, yaitu:

1. Lagu keroncong, contohnya adalah lagu Keroncong Moritsku (n.n), Meratap Hati ( Mardjokahar). Apabila dimainkan secara asli, akan dimulai dengan intro solo biola atau flute atau gitar dengan mengambil potongan melodi klasik. Demikian juga interludenya. Sedangkan untuk koda adalah Tonika – Sub Dominan – Dominan – Tonika. Birama (baar) berjumlah 28, dengan kord yang sama meskipun berlainan lagunya. Lagu ini terbagi menjadi 3 bagian. Bagian A terdiri dari 7 birama, kemudian interlude 3 birama, disusul bagian B yang terdiri dari 10 birama, dan bagian C yang terdiri dari 8 birama. Selain itu juga ada yang memainkan keroncong ini dengan 14 birama.

2.Langgam Keroncong, contohnya lagu Bengawan Solo (Gesang), Telaga Sarangan (Ismanto). Terdiri dari 32 birama dengan susunan bagian AABA, dimana bagian B adalah refrain. Dalam hal kord, tidak terbatas pada kord yang sama. Sedangkan untuk kodanya adalah Tonika – Dominan – Tonika.

3. Stambul. Kata stambul berasal dari kata Istambul, yaitu pada saat datangnya rombongan opera Istambul, yang kemudian musik opera itu digabung dengan musik keroncong asli sehingga menhasilkan keroncong stambul. Keroncong stambul terdiri dari:

a. Stambul I, contohnya lagu Terang Bulan, Potong Padi. Ciri permainannya dimulai dengan Tonika. Terdiri dari 8 birama yang dinyanyikan 2 X 8 birama, dengan kata-kata yang umumnya berupa pantun.

b. Stambul II, contoh lagu Kenangan (Sapari & WS Nardi), Kecewa (Samsidi). Permainannya dimulai dengan solo vocal, kemudian disusul musiknya dengan kord Sub Dominan. Biasanya terdiri dari 18 birama, kodanya Tonika – Sub Dominan – Dominan – Tonika. Terdiri dari 16 birama, yang dinyanyikan 2 X 16 birama, dengan syair berupa pantun.

c. Stambul III, contohnya lagu Sarinah, Keroncong Kemayoran. Merupakan campuran antara lagu stambul dan keroncong. Harmoni dimulai dengan kord Dominanseptim lalu beralih ke Tonika, kadang-kadang sebagai pemanis juga memakai Dubbledominan.

4.Gambang Kromong. Contoh lagu Jali-Jali. Berciri tempo cepat, syairnya berbentuk pantun.

5.Langgam Jawa. Contoh lagu Yeng Ing Tawang (Andjar Anny). Bercirikan notasi pentatonic dan berbahasa jawa.

Pada mulanya instrument musik keroncong terdiri dari : 1. Gitar, 2. Ukulele 3. Banjo 4. Biola 5. Seruling/ flute 6. Mandolin 7. Rebana (Jawa Barat) atau Jidor (Jawa Tengah dan Jawa Timur). Dalam perkembangan berikutnya terdiri dari 1. Biola 2. Seruling 3. Gitar 4. Cello 5. Bass 6. Banjo 7. Ukulele, yang kemudian pada perkembangan berikutnya ditambah dengan alat musik keyboard dan juga ada kalanya diberi variasi dengan campuran alat musik gamelan.

C. Evolusi dan Revolusi Musik Keroncong
Kurun waktu panjang telah menjadikan perubahan dari musik keroncong, terutama sekali pada alat musiknya dan akhirnya pada bentuknya pula. Dimulai dengan ukulele pada saat masuknya para pelaut Portugis dan seiring dengan masuknya agama Islam, maka alat musik rebana juga masuk dalam golongan alat musik keroncong. Selain itu terdapat pula alat musik mandolin. Bentuk ini bertahan hingga abad 19.

Pada dasawarsa abad ke 20, munculah berbagai orkes seperti Lief Java yang didirikan oleh Wang Suwandi (1922), yang disusul oleh orkes Melayang, Monte Carlo, dan Doodskoppen. Ada beberapa daerah sebagai tempat berkembang suburnya musik keroncong, yang paling utama adalah Solo dan juga Jakarta (daerah Tugu). Pada jaman itu keroncong masih menuju ke bentuknya. Pada tahun 1930-an mulai ada penambahan melodi harmonica bahkan juga sempritan burung. Baru secara bertahap muncullah biola sebagai melodi.

Pada tahun 1930-an juga, Sastrodirono mengadakan revolusi keroncong dengan mengganti rebana dengan petikan gitar. Hingga pada tahun 1934, Tjok Shinsu menggantikan gitar dengan cello yang dipetik secara pizzicato (thumb stick). Sapari termasuk mengadakan revolusi dengan mengganti fungsi mandolin dengan gitar tetapi tidak membawa melodi pokok, tetapi berupa contra point yang terus bergerak lincah dari awal hingga akhir lagu . Baru pada tahun 1940-an

Dalam hal lagu juga terjadi revolusi lagu keroncong. Semula syair lagu keroncong berupa pantun melayu atau parikan jawa. Tetapi pada tahun 1935 terjadi perubahan besar dalam hal syair, yaitu dengan munculnya lagu Rindu Malam.

Pada jaman pendudukan Jepang di Indonesia, keroncong yang semula adalah musik kelas bawah menjadi naik derajat karena pada waktu itu segala yang berbau barat dilarang oleh pemerintah pendudukan Jepang. Pada saat itu tak terjadi perubahan alat musik, tetapi ada perubahan dalam cara petikan, antara lain cara petik cello yang semula seperti bunyi kendang dalam gamelan berubah menjadi seperti sekarang ini. Lalu ukulele yang semula hanya berfungsi sebagai rhythm menjadi bermelodi. Dengan adanya angin segar dari penguasa pendudukan Jepang, maka bermunculanlah seniman-seniman keroncong, antara lain Samsidi, Gesang, Maryati, Suprapti. Pada saat itu terciptalah lagu-lagu antara lain: Bengawan Solo (Gesang), Pulau Jawa, Swadesi (Mardjokahar/ Kamajaya).

Pada jaman kemerdekaan Indonesia, yang pada saat itu masih terjadi perang disana-sini, maka lahirlah lagu-lagu keroncong dengan tema perjuangan. Tokoh-tokoh keroncong pada saat itu antara lain: Kusbini, Amirah, Mardjokahar, dan Samsidi.

Setelah Belanda meninggalkan Indonesia tahun 1950, maka keroncong mendapat tempat utama diatas musik yang lain. Munculah penyanyi-penyanyi legendaries, antara lain: Ismanto, Waldjinah ( menjadi juara festival/ bintang radio yang diadakan oleh RRI pada tahun 1959), S Dharmanto, Ping Astono.

Pada tahun 1960-an, timbulah fenomena baru, dengan hadirnya irama langgam jawa, yang dipelopori oleh Andjar Any (Yen Ing Tawang), yang diikuti oleh S Dharmanto (Lara Branta) dan juga Ismanto (Wuyung). Irama inilah yang kemudian mendominasi musik keroncong. Pada saat itupun munculah kelompok Tetap Segar yang dipimpin oleh Jendral Pirngadi yang menggunakan alat-alat musik elektrik dalam memainkan musik keroncong. Tetapi seiring dengan berkuasanya orde baru, akhirnya keroncong mengalami kemunduran, karena belantika musik dikuasai oleh musik dangdut, pop, rock, dan lain-lain. Perubahan yang ada adalah masuknya alat musik keyboard.

Baru setelah tahun 1990-an, keroncong seolah lahir kembali dengan munculnya musik campur sari sebagai kelanjutan keroncong tetapi dengan corak yang baru, baik dari segi alat musiknya, cara penyajiannya, syairnya. Contohnya adalah lagu Stasiun Balapan yang dinyanyikan Didi Kempot. Selain itu keroncong juga coba dipadukan dengan berbagai jenis musik, baik pop, dangdut, rock dan sebagainya. Contohnya keroncong dipadukan dengan musik rock dan rap oleh Bondan Prakoso dengan Keroncong Protol-nya. 

Sejarah Musik Punk





Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup Aspek sosial dan politik.

Punk

Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun terkadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.

Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak Citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.

Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, Anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.

Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

Gaya hidup dan Ideologi

Psikolog brilian asal Rusia, Pavel Semenov, menyimpulkan bahwa manusia memuaskan kelaparannya akan pengetahuan dengan dua cara. Pertama, melakukan penelitian terhadap lingkungannya dan mengatur hasil penelitian tersebut secara rasional (sains). Kedua, mengatur ulang lingkungan terdekatnya dengan tujuan membuat sesuatu yang baru (seni).
Dengan definisi diatas, punk dapat dikategorikan sebagai bagian dari dunia kesenian. Gaya hidup dan pola pikir para pendahulu punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan nyleneh, mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan para penampil (performer) berkualitas rendah dan mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis kemapanan gaya hidup. Para penganut awal kedua aliran tersebut juga meyakini satu hal, bahwa hebohnya penampilan (appearances) harus disertai dengan hebohnya pemikiran (ideas).

Punk selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.

Akibatnya punk dicap sebagai musik rock n� roll aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi. Perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.


Gaya hidup ialah relatif tidak ada seorangpun memiliki gaya hidup sama dengan lainnya. Ideologi diambil dari kata "ideas" dan "logos" yang berarti buah pikiran murni dalam kehidupan. Gaya hidup dan ideologi berkembang sesuai dengan tempat, waktu dan situasi maka punk kalisari pada saat ini mulai mengembangkan proyek "jor-joran" yaitu manfaatkan media sebelum media memanfaatkan kita. Dengan kata lain punk berusaha membebaskan sesuatu yang membelenggu pada zamannya masing-masing.

Punk dan Anarkisme

Kegagalan Reaganomic dan kekalahan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam di tahun 1980-an turut memanaskan suhu dunia punk pada saat itu. Band-band punk gelombang kedua (1980-1984), seperti Crass, Conflict, dan Discharge dari Inggris, The Ex dan BGK dari Belanda, MDC dan Dead Kennedys dari Amerika telah mengubah kaum punk menjadi pemendam jiwa pemberontak (rebellious thinkers) daripada sekadar pemuja rock n� roll. Ideologi Anarkisme yang pernah diusung oleh band-band punk gelombang pertama (1972-1978), antara lain Sex Pistols dan The Clash, dipandang sebagai satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap otoritas negara, masyarakat, maupun industri musik.

Di Indonesia, istilah anarki, anarkis atau anarkisme digunakan oleh media massa untuk menyatakan suatu tindakan perusakan, perkelahian atau kekerasan massal. Padahal menurut para pencetusnya, yaitu William Godwin, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin, anarkisme adalah sebuah ideologi yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara, dengan Asumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk kediktatoran legal yang harus diakhiri.

Negara menetapkan pemberlakuan hukum dan peraturan yang sering kali bersifat pemaksaan, sehingga membatasi warga negara untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Kaum anarkis berkeyakinan bila dominasi negara atas rakyat terhapuskan, hak untuk memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan berkembang dengan sendirinya. Rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa campur tangan negara.

Kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun Perusahaan rekaman, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka. Punk etika semacam inilah yang lazim disebut DIY (do it yourself/lakukan sendiri).

Keterlibatan kaum punk dalam ideologi anarkisme ini akhirnya memberikan warna baru dalam ideologi anarkisme itu sendiri, karena punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam gerakannya. Gerakan punk yang mengusung anarkisme sebagai ideologi lazim disebut dengan gerakan Anarko-punk.

Kamis, 05 Januari 2012

SEJARAH MUSIK DUNIA


music
Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja. Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.

A.Perkembangan Musik Dunia
Musik sudah ada sejak Zaman purbakala dan dipergunakan sebagai alat untuk mengiringi upacara-upacara kepercayaan. Perubahan sejarah musik terbesar terjadi pada abad pertengahan,disebabkan terjadinya perubahan keadaan dunia yang makin meningkat. Musik tidak hanya dipergunakan untuk keperluan keagamaan, tetapi dipergunakan juga un tuk urusan duniawi
PERKEMBANGAN MUSIK DUNIA TERBAGI DALAM ENAM ZAMAN :
1.Zaman Abad Pertengahan
Zaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah Zaman antara berakhirnya kerajaan Romawi (476 M) sampai dengan Zaman Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther (1572M). perkembangan Musik pada Zaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat, yang menyebabkan penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Perubahan dalam sejarah musik adalah bahwa musik tedak lagi dititikberatkan pada kepentingan keagamaan tetapi dipergunakan juga untuk urusan duniawi, sebagai sarana hiburan.
Perkembangan selanjutnya adalah adanya perbaikan tulisan musik dan dasar-dasar teori musik yang dikembangkan oleh Guido d’ Arezzo (1050 M)
Musik dengan menggunakan beberapa suara berkembang di Eropa Barat. Musik Greogrian disempurnakan oleh Paus Gregorius.
Pelopor Musik pada Zaman Pertengahan adalah :
1. Gullanme Dufay dari Prancis.
2. Adam de la halle dari Jerman.
2. Zaman Renaisance (1500 – 1600)
Zaman Renaisance adalah zaman setelah abad Pertengahan, Renaisance artinya Kelahiran Kembali tingkat Kebudayaan tinggi yang telah hilang pada Zaman Romawi. Musik dipelajari dengan cirri-ciri khusus, contoh nyanyian percintaan, nyanyian keperwiraan. Sebaliknya musik Gereja mengalami kemunduran. Pada zaman ini alat musik Piano dan Organ sudah dikenal, sehingga munculah musik Instrumental. Di kota Florence berkembang seni Opera. Opera adalah sandiwara dengan iringan musik disertai oloeh para penyanyinya.
Komponis-komponis pada Zaman Renaisance diantaranya :
1. Giovanni Gabrieli (1557 – 1612) dari Italia.
2. Galilei (1533 – 1591) dari Italia.
3. Claudio Monteverdi (1567 – 1643) dari Venesia.
4. Jean Baptiste Lully (1632 – 1687) dari Prancis.
3. Zaman Barok dan Rokoko
Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik baru, diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini hamper sama sifatnya, yaitu adanya pemakaian Ornamentik (Hiasan Musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok memakai Ornamentik yang deserahkan pada Improvisasi spontan oleh pemain, sedangkan pada musik Rokoko semua hiasan Ornamentik dicatat.
Komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko :
A. Johan Sebastian Bach
Lahir tanggal 21 Maret 1685 di Eisenach Jerman, meninggal tanggal 28 Juli 1750 di Lipzig Jerman. Hasil karyanya yang amat indah dan terkenal:
1. St. Mathew Passion.
2. Misa dalam b minor.
3. 13 buah konser piano dengan orkes
4. 6 buah Konserto Brandenburg
Gubahan-gubahannya mendasari musik modern. Sebastian Bach menciptakan musik Koral (musik untuk Khotbah Gereja) dan menciptakan lagu-lagu instrumental.
Pada akhir hidupnya Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal di Leipzig
B. George Fredrick Haendel
Lahir di Halle Saxony 23 Februari 1685 di London, meninggal di London tanggal 14 April 1759. Semasa kecilnya dia sudah memperlihatkan bekat keahlian dalam bermain musik. Pada tahun 1703,ia pindah ke Hamburg untuk menjadi anggaota Orkes Opera. Tahun 1712 ia kembali mengunjungi Inggris. Hasil ciptaannya yang terkenal adalah ;
1. Messiah, yang merupakan Oratorio (nama sejenis musik) yang terkenal.
2. Water Musik (Musik Air).
3. Fire Work Music (Musik Petasan).
Water Musik dan Fire Work Music merupakan Orkestranya yang paling terkenal. Dia meninggal di London dan dimakamkan di Westminster Abbey.
4. Zaman Klasik 91750 – 1820)
Sejarah musik klasik dimukai pada tahun 1750, setelah berakhirnya musik Barok dan Rokoko.
Ciri-ciri Zaman musik Klasik:
a. Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan Decrasscendo.
b. Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando (semakin lembut).
c. Pemakaian Ornamentik dibatasi
d. Penggunaan Accodr 3 nada.